Monday 8 July 2019

Terapkan Pola Hidup Ini untuk Cegah Kanker Serviks

kanker wanita, kanker serviks

Diperkirakan 50 wanita meninggal dunia setiap hari akibat kanker serviks. Mari terapkan pola hidup ini untuk cegah penyakit ini!

Menurut data Globocan 2018, kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469 atau 17,2 prevalensi kanker wanita di Indonesia. Angka kematiannya diperkirakan mencapai 18.279 per tahun. Artinya, 50 wanita meninggal dunia setiap harinya akibat kanker leher rahim ini—bertambah 24 dari data Globocan 2012. Karena kanker ini paling sering menyerang wanita dan mematikan, mari terapkan pola hidup sehat untuk cegah kanker serviks.

Menurut penjelasan dari dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter, kanker serviks adalah keganasan yang ditemukan di mulut rahim (serviks).

“Kanker serviks bisa sebabkan kematian, terutama bila terdiagnosis pada stadium lanjut. Akan tetapi, dengan perubahan gaya hidup, risikonya bisa diturunkan,” jelasnya.

Pola hidup yang dianjurkan untuk cegah kanker serviks
Mulai hari ini, coba, deh, terapkan pola hidup seperti di bawah ini untuk cegah kanker serviks.

1.    Pola makan
Kata dr. Sara, wanita yang tidak rutin makan buah dan sayur lebih berisiko terkena kanker serviks, begitu juga wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas. Oleh karena itu, beralihlah ke pola makan sehat bergizi lengkap dan seimbang dan barengi olahraga secara teratur untuk menjaga berat badan tetap ideal.

2.    Stop merokok
“Risiko wanita perokok terkena kanker serviks dua kali lipat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok,” ungkap dr. Sara.

Rokok diperkirakan dapat merusak DNA pada sel serviks, sehingga dapat berperan dalam munculnya kanker. Kebiasaan merokok juga membuat kemampuan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi HPV menjadi berkurang.

Jika Anda merokok, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut. Ini tak hanya dapat menurunkan risiko kanker serviks, tetapi juga jenis kanker dan penyakit lainnya.

3.    Pilihan kontrasepsi
Kondom memang bisa memberi perlindungan terhadap infeksi HPV, tetapi tidak sepenuhnya. Karena, kondom tidak melindungi area tubuh lainya yang mungkin masih bisa terkena infeksi HPV, misalnya kulit area kelamin dan anus.

Waspada juga akan penggunaan pil KB, terutama dalam jangka waktu panjang (lebih dari 10 tahun) menaikkan risiko timbulnya kanker serviks. Penggunaan pil lebih dari 5 tahun juga sedikit meningkatkan risiko.

“Risiko akan turun jika penggunaan pil dihentikan dan akan kembali normal sekitar 10 tahun setelah berhenti menggunakan pil KB,” jelas dr. Sara.

Menurut beberapa penelitian, wanita yang menggunakan IUD (intra uterine device) sebagai pilihan kontrasepsi diketahui memiliki risiko lebih rendah terkena kanker serviks. Hal ini berlaku bahkan untuk penggunaan IUD di bawah 1 tahun dan masih berlaku walau IUD sudah dilepas.

4.    Rutin deteksi dini
Deteksi dini adalah cara terbaik untuk menemukan adanya kanker serviks pada stadium awal, sehingga angka kesuksesan pengobatan lebih tinggi. Deteksi dini juga dapat mengenali adanya perubahan serviks yang tidak normal sebelum menjadi kanker (perubahan prakanker). Dengan begitu, lesi prakanker dapat diobati sebelum menjadi kanker.

“Deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan pemeriksaan pap smear serta tes HPV. Wanita berusia 21-29 tahun disarankan menjalani pap smear tiap 3 tahun sekali. Setelah usia 30, Anda disarankan melakukan kombinasi pemeriksaan pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun sekali,” kata dr. Sara menjelaskan.

5.    Perhatikan aktivitas seksual
Infeksi HPV merupakan faktor risiko utama timbulnya kanker serviks, dan aktivitas seksual membuat Anda lebih rentan terpapar virus tersebut. Tak cuma hubungan vagina, tetapi juga mencakup kontak kulit antar kelamin dan seks oral.

Karenanya, setialah pada satu pasangan.
“Punya banyak pasangan seksual membuat Anda lebih mudah terinfeksi HPV. Selain itu, jika pasangan juga punya banyak pasangan seksual, atau punya pasangan seksual yang terkena kanker serviks, Anda pun rentan terinfeksi HPV,” papar dr. Sara.

Selain itu, punya banyak pasangan seksual juga menjadikan Anda rentan terkena infeksi menular seksual seperti klamidia dan herpes. Keduanya membuat Anda lebih rentan terkena kanker serviks.

Pola hidup sehat seperti yang dijabarkan di atas sangat dianjurkan untuk membantu mencegah kemunculan kanker serviks. Dan sejatinya, pola hidup sehat serta bebas stres juga akan melindungi daya tahan tubuh, sehingga Anda bebas dari ancaman banyak penyakit lainnya.


0 comments:

Post a Comment